PANDEGLANG, BANTEN, - Sejumlah aktivis yang tergabung dalam Front Aktivis Mahasiswa (FAM) bersama Forum Masyarakat Margagiri Bersatu (FMMB) menggelar aksi unjuk rasa di Halaman Kantor Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) 2 Labuan Banten, Rabu (22/06/2022).
Dalam aksinya aktivis menduga Kegiatan pembangunan di seputar area lokasi PLTU akan berdampak negatif pada lingkungan sekitar.
Baca juga:
Tony Rosyid: Semarang Banjir, Kemana Anies?
|
Menurut para aktivis ada beberapa kegiatan pembangunan di PLTU 2 Banten yang tengah dalam pekerjaan. Seperti, pembangunan pelindung pantai, fasilitas pantai dan lain - lain, harus sesuai dengan perencanaan.
"Terutama untuk masalah yang akan ditimbulkan seperti sedimentasi, abrasi, serta dampak lingkungan lainnya, " tegas Tedi setiadi dalam orasinya, seraya mengatakan kalau masyarakat sekitar PLTU 2 Labuan mengkhawatirkan, akibat proyek tersebut berdampak negatif dalam jangka waktu yang lama.
Hal senada dikatakan, Ketua FAM, Ucu Fahmi usai unras mengaku aksi yang digelarnya, merupakan penyampaian keluhan ataupun aspirasi sebagian masyarakat Desa Sukamaju Kecamatan Labuan Kab. Pandeglang-Banten yang merasa dampak pembangunan infrastruktur di seputar wilayah PLTU 2 Banten lebih banyak negatifnya dari pada positifnya.
"Sudah seharusnya kita memikirkan mitigasi dari dampak negatif PLTU 2 Banten yang menurut kami dari tahun ke tahun menimbulkan dampak negatif terhadap ekosistem laut sekitar, " ungkap Ucu
Lebih lanjut kata Ucu, dampak negatif berdirinya PLTU 2 Banten terjadi pada perubahan suhu air laut, hingga terpotongnya arus ombak akibat pembangunan Jetty/Kanal yang menjorok ke laut sepanjang ±1600 M.
"Hal itu selain menyebabkan perubahan arus air laut, berdampak pula pada penumpukan material yang terbawa arus aliran sungai Cibama disebelah selatan bangunan jetty/kanal PLTU Banten 2 Labuan, " imbuhnya
Tidak hanya itu, akibat Jetty juga menutup Karang Bama dan Karang Panjang sebagai tempat habitat berbagai macam ikan laut, "Tentunya akan berpengaruh terhadap kehidupan nelayan, " tegasnya
Kemudian, disisi sebelah utara bangunan jetty, tambah Ucu, akibat terpotongnya arus ombak membuat meningginya permukaan air laut didaerah tersebut, sehingga menyebabkan salah satu pulau yakni Pulau Popole mengalami Abrasi.
"Akibat dampak negatif dari pembangunan jetty PLTU 2 Banten, kami menyampaikan aspirasi dan tuntutan kepada Managemen PLTU 2 Banten melalui unjuk rasa, " tuturnya
Diketahui para pendemo dalam orasinya menuntut pihak PLTU 2 Banten : 1. segera melakukan pengerukan daratan timbul yang diakibatkan oleh bangunan Jetty/Kanal, 2. Rehabilitasi sempadan pantai di sekitar PLTU Banten 2 Labuan, 3. Reboisasi zona abrasi, 4. Modifikasi bangunan jetty/kanal, 5. Berikan ganti rugi kepada Masyarakat terdampak, 6. Pihak PLTU Banten 2 Labuan harus bertanggungjawab atas rusaknya ekosistem laut.
"Apabila tuntutan Kami tidak diindahkan, maka Kami akan melakukan Aksi Unjuk Rasa kembali dengan jumlah massa yang lebih banyak lagi, " pungkasnya